Simak Yuk Sejarah Singkat dari Simbol “@”. Simbol berasal dari bahasa Yunani symballo yang artinya melempar bersama-sama, melempar atau meletakkan bersama-sama dalam satu ide atau gagasan objek yang kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan.

Simbol dapat mengantarkan seseorang ke dalam gagasan masa depan maupun masa lalu. Simbol diwujudkan dalam gambar, bentuk, gerakan, atau benda yang mewakili suatu gagasan.

Simak Yuk Sejarah Singkat dari Simbol “@”

Meskipun simbol bukanlah nilai itu sendiri, tetapi simbol sangatlah diperlukan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya.

Simbol dapat digunakan untuk keperluan apa saja, semisal ilmu pengetahuan, kehidupan sosial, juga keagamaan.

Bentuk simbol tak hanya berupa benda kasatmata, tetapi juga melalui gerakan dan ucapan. Simbol juga dijadikan sebagai salah satu infrastruktur bahasa, yang dikenal dengan bahasa simbol.

Penggunaaan simbol ‘@’ sudah tidak asing lagi terutama pada surat elektronik (e-mail). Dalam tipografi, simbol itu disebut “At sign”.

Namun di sejumlah negara, penyebutannya bisa bermacam-macam. Di Italia misalnya, simbol ‘@’ disebut dengan simbol siput. Beda lagi di Belanda yang menyebutnya sebagai simbol “ekor monyet”.

Seperti namanya dalam tipografi, simbol itu juga dibaca dengan “at”. Sebagai contoh, alamat e-mail: [email protected], dilafalkan dengan xxx(at)gmail(dot)com.

Penggunaan tanda ‘@’ berbeda-beda. Di bidang akuntansi dan faktur komersial, at sign bermakna “penilaian”. Sementara di bidang komunikasi digital, termasuk chatting, tanda ‘@’ sering digunakan untuk “penyebutan” (mention) atau “memanggil”.

Simbol ‘@’ juga kini banyak digunakan sebagai awalan nama akun pengguna di media sosial (handle), seperti “@kompascom”. Lantas, apa arti simbol ‘@’ sebenarnya dan bagaimana sejarahnya?

Sejarah simbol ‘@’ dari masa ke masa

Jejak penggunaan simbol ‘@’ ditemukan di beberapa lokasi di berbagai belahan dunia. Dilansir Today I Found Out, simbol ‘@’ ditemukan pertama kali di sebuah tulisan berbahasa Bulgaria dari Manasses Chronicle pada abad ke-12, tepatnya tahun 1345.

Tulisan tersebut menceritakan mengenai sejarah singkat dunia sampai akhir abad ke-11. Di dalamnya, simbol ‘@’ digunakan sebagai untuk ucapan “amin”.

Selain itu ‘@’ juga ditemukan di buku catatan Spanyol tahun 1448. Catatan tersebut menerangkan tentang pengiriman gandum dari Kerajaan Kastilia ke wilayah Aragon.

Sejarah lain menerangkan simbol ‘@’ digunakan dalam pengaturan komersial dari perdagangan Italia. Seperti yang ditemukan pada surat yang ditulis oleh pedagang Florentine, Fransesco Lapi pada tanggal 4 Mei 1536.

Dalam surat tersebut, dirinya menggunakan simbol ‘@’ untuk menunjukkan satuan ukuran bernama “amphora”. Amphora diartikan diartikan sebagai guci tanah liat yang berisi anggur dan memiliki ukuran setara dengan 1/13 per barel.

Terdapat bukti lain penggunaan simbol ‘@’ dari Spanyol yang menerangkan sebagai simbol satuan ukuran bernama arroba. Istilah Arroba sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti ar-rub artinya seperempat.

Sedangkan menurut kamus Oxford, simbol ‘@’ ditemukan oleh pemuka agama yang digunakan sebagai pengganti bahasa Latin “ad” yang berarti di, menuju, oleh dan sekitar.

Ide tersebut dikaitkan dengan teori cara sederhana untuk menggabungkan dua huruf menjadi satu (huruf ‘a’ dan ‘d’). Tujuannya tak lain adalah agar dapat menulis lebih cepat dan menghemat waktu.

Simbol ‘@’ pertama kali muncul di e-mail

Sejarah simbol ini memang memiliki berbagai versi dan penggunaan yang berbeda-beda. Namun pada tahun 1971 seorang ilmuwan komputer dari Amerika Serikat bernama Ray Tomlinson mengimplementasikan simbol ‘@’ dalam versinya sendiri.

Tomlinson membuat sebuah program kecil bernama SNDMSG yang merupakan singkatan dari Send Message (saat ini dikenal sebagai e-mail).

Progam ini dibuat agar dapat saling mengirimkan pesan dari satu pengguna ke pengguna lain di komputer yang sama.

Ia pun mengembangkan SNDMSG di jaringan pertama ARPANET dengan menggabungkan program SNDMSG dan CPYNET. Dalam mengembangkannya, menurutnya sistem penamaan e-mail harus memiliki dua unsur, yaitu nama komputer dan nama pengguna.

Ia pun akhirnya memililih simbol ‘@’. Alasannya, menurut Tomlinson simbol ‘@’ merupakan satu-satunya simbol yang ada di teletype model 33-nya.

Pertimbangan Tomlinson menyematkan simbol tersebut adalah agar memudahkan komputer untuk bisa membaca penerima atau pengirim e-mail.

Kebetulan, saat itu juga masih belum ada simbol yang pas untuk menyederhanakan sistem penamaan e-mail agar diterima secara universal di semua komputer.

Hingga kemudian penggunaan simbol ‘@’ semakin sering digunakan dan berkembang menjadi simbol khusus untuk berkirim pesan, termasuk alamat e-mail.

Saat ini penggunaan simbol ‘@’ tidak hanya terpaku pada e-mail namun juga berkembang dalam penggunaan media sosial seperti Twitter dan Instagram, simbol ‘@’ diartikan untuk menyebut nama akun pengguna atau handle.

Simak Yuk Sejarah Singkat dari Simbol “@”

Sumber : https://kompas.com/