Pentingnya Stimulasi Sensorik pada Bayi 0-6 Bulan, perkembangan sensorik yang ada pada bayi mengacu pada pematangan lima indera, yakni pendengaran, penciuman, pengecap, penglihatan dan peraba.

Kurang memberikan stimulasi pada bayi dapat memperlambat perkembangan kognitifnya.

Pentingnya Stimulasi Sensorik pada Bayi 0-6 Bulan

Di usianya yang baru 0-6 bulan, bayi sedang mengenal hal-hal baru di sekitarnya. Sehingga sangat penting untuk memberikan benda-benda yang dapat merangsang perkembangan sensorik dan motorik bayi seperti suara, sentuhan, rasa, dan pendengaran.

Dikutip dari Simply Psychology, Jean Piaget, ahli perkembangan, mengatakan bahwa tahap pertama dari perkembangan anak adalah sensori-motor. Sehingga bermain sensori amat sangat penting untuk mendorong anak menggunakan indera-inderanya.

Berbagai manfaat yang bisa diperoleh yakni dalam hal perkembangan kognitif atau kecerdasan, perkembangan bahasa, motorik, kreativitas, sosial emosional, dapat membantu seorang anak mengatasi masalah sensori.

Masalah sensori terbagi menjadi 3, yakni

  1. Hipersensitif,
  2. Hiposensitif dan
  3. Sensation seeking.

Pada anak yang hipersensitif atau terlalu sensitif, bermain sensori mampu membantu mengurangi kepekaan sehingga anak bisa menghadapi berbagai sensasi dan fokus pada hal-hal yang lebih penting.

Sedangkan untuk anak yang hiposensitif atau kurang sensitif, permainan sensori bisa membuat seorang anak lebih menyadari akan lingkungan sekitar. Pada anak yang mengalami sensation seeking, permainan sensori akan memfasilitasi kebutuhan yang tinggi akan sensasi.

Dikutip dari Understood.org, beberapa karakteristik anak yang memiliki hipersensitif, hiposensitif atau sensation seeking pada indra perabanya antara lain:

  • Tidak suka dipeluk
  • Takut atau tidak nyaman dengan tekstur tertentu
  • Meminta tubuhnya dikelitik
  • Tidak suka disisir, dipakaikan baju, sikat gigi
  • Merasa butuh memegang apa saja yang dilihat walaupun sadar itu tidak boleh
  • Menyukai sensasi getaran atau sensasi pusing setelah berputar-putar dll

Berikut adalah beberapa contoh material untuk menstimulasi perkembangan sensorik pada anak di usia 0-bulan yang telah dLuz rangkum

Usia 0-1 Bulan

  • Munari mobile atau dikenal juga dengan hiasan gantung yang terdiri dari warna monokrom ini dapat melatih visual pada anak bayi di usia 0-1 bulan dikarenakan di usia tersebut secara visual masih belum melihat beragam warna. Jangan lupa letakkan di atas kursi atau tempat tidur si Kecil. Untuk menstimulasi penglihatan, peraba, dan pendengaran, ajak bayi memegang atau menggoyang mainan yang sesuai dengan usianya biasanya yang menimbulkan suara kerincingan.
  • Saat dia menggoyangkan mainan yang diberikan, perhatikan bagaimana si Kecil bereaksi terhadap sentuhan dan suara.
  • Sentuh dan gelitik si Kecil dengan lembut untuk membuat mereka terkikik. Lakukan permainan ini dengan bayi mama dalam berbagai posisi agar otot dan sendinya terlatih.

Usia 2-3 Bulan

  • Bayi di usia tersebut sudah dapat dikenalkan dengan warna-warna primer tujuannya adalah melatih indra visual.
  • Gantung cermin di dinding serta ketuk cermin dan ucapkan nama bayi. Seiring waktu si Kecil akan mulai mengerti dirinya yang ada di pantulan cermin.

Usia 3-6 Bulan

  • Bayi di usia ini sudah dapat melihat beberapa gambar sederhana. Memberikan buku ini tujuannya untuk melatih indra visual dan melatih grasping reflex yaitu refleks gerakan jari – jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi untuk mengoptimalkan indra peraba namun di usia ini si Kecil belum cocok diberikan buku dengan bahan lembaran yang tipis maka buku berbahan tebal dan kaku atau dikenal dengan boardbook /wooden book adalah pilihan yang tepat untuk mengenalkan si Kecil pada buku.
  • Berikan si Kecil gigitan (teether) berbahan silikon yang berguna untuk merangsang pertumbuhan gigi.
  • Carilah bola dengan tekstur dan warna berbeda dan ajari bayi cara menggelindingkan, menjatuhkan, dan memantulkannya
  • Biarkan si Kecil menyentuh kain dengan tekstur berbeda seperti wol, katun, dan beludru. Cara ini berguna untuk menstimulasi indera perabanya.

Beberapa bahan yang bisa dicoba lainnya adalah bubble wrap, velcro, daun kering, pasir, waterbeads, air, spons, handuk, jelly. Atau bisa juga tanpa baskom, yakni mengajak anak bermain di ruang terbuka tanpa alas kaki.

Seperti berdiri di atas rumput, bebatuan, daun kering, kubangan air, kubangan lumpur, di atas ranting, dan lain-lain. Permainan sensori untuk bayi ini bermanfaat dalam mengenalkan konsep kasar, halus, licin, kenyal, basah, kering.

Melatih kemampuan sensorik dan motorik anak sejak dini memang merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan anak.

Referensi:halodoc.compopmama.com, orami.co.id