Mengenal Viper, Robot Penjelajah Bulan Pencari Air, NASA, kini telah mempersiapkan robot penjelajah Bulan yang bernama Viper, yang rencanakan mendarat di kutub selatan Bulan untuk meneliti area Bulan yang tidak pernah terkena sinar Matahari. Peneliti berharap akan menemukan air atau es di area tersebut.

VIPER adalah robot kendaraan penjelajah (rover) canggih yang akan membantu astronaut dalam eksplorasi dan mencari air di Bulan.

Mengenal Viper, Robot Penjelajah Bulan Pencari Air

Jika ditemukan air, maka ini merupakan berita baik untuk program NASA berikutnya, yaitu Artemis. Ini merupakan program dimana NASA berencana kembali mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2024.

VIPER adalah merupakan kendaraan robot penjelajah untuk eksplorasi permukaan Bulan. Mengutip informasi dari NASA, VIPER merupakan singkatan dari NASA’s Volatiles Investigating Polar Exploration Rover.

Selain melakukan misi perdana pemetaan sumber daya di benda angkasa lain, rover tersebut akan menjelajah bagian Kutub Selatan Bulan dan akan melakukan eksplorasi di sana untuk pencarian air dan sumber daya berharga lainnya.

Dilansir The Robot Report, VIPER memiliki dimensi tinggi 2.5 meter serta 1.5 meter untuk dimensi lebar dan panjangnya. Ia berbobot sekitar 453 kilogram dan secara umum bergerak dengan kecepatan 0,4 hingga 0,8 kilometer per jam. Rover ini juga mampu melintasi tanjakan dan berputar dengan lincah di medan permukaan Bulan yang ekstrem.

VIPER dilengkapi dengan kamera canggih yang terintegrasi dengan lampu penerangan, VIPER mampu memberikan gambar dengan resolusi yang baik dalam kondisi terang dan gelap yang ekstrem di Bulan.

Selain itu, rover ini akan dilengkapi dengan sejumlah instrumen, software canggih, serta sebuah bor sepanjang 1 meter untuk menganalisis kondisi tanah di Bulan.

Dilansir CNN,  perusahaan antariksa swasta Astrobotic telah dipilih NASA untuk mengirimkan  VIPER ke permukaan Bulan pada akhir tahun 2023. Dalam sebuah kontrak, perusahaan tersebut akan menerima dana sekitar 199,5 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun untuk membangun dan menguji pesawat pendarat luar angkasa yang dapat mendaratkan VIPER di permukaan Bulan.

Setelah VIPER diluncurkan ke luar angkasa, kendaraan pendarat Bulan milik Astrobotic  yang disebut Griffin. Kendaraan itu akan membawanya dari wilayah orbit ke titik pendaratan di Kutub Selatan Bulan.

Tugas Viper yaitu mencari air atau es di bagian Bulan yang tidak pernah terkena cahaya Matahari. Oleh karena itu, ilmuwan menduga area tersebut sangat dingin.

Suhu di kutub selatan Bulan diperkirakan mencapai 107 derajat Celcius pada siang hari. Sedangkan pada malam hari suhu bisa turun hingga mencapai -240 derajat Celcius. Perbedaan yang signifikan ini disebabkan karena tipisnya atmosfer yang ada di Bulan.

Viper dirancang untuk mampu bertahan di suhu ekstrem tersebut. Salah satu teknologi yang digunakan adalah dengan panel surya untuk menjaga Viper tetap hangat.

Hal ini berbeda dengan robot penjelajah luar angkasa Perseverance yang telah di kirim ke Mars. Perseverance menggunakan tenaga nuklir.

Viper dilengkapi dengan neutron spektrometer yang bisa mendeteksi atom hidrogen pada kedalaman satu meter. Ini merupakan indikasi keberadaan air.

Dilansir Cdrinfo, robot mobile ini memiliki ukuran sebesar mobil golf dan dinamakan Volatiles Investigating Polar Exploration Rover, atau VIPER. Robot ini akan menjelajah beberapa mil menggunakan empat instrumen sains.

Mengenal Viper, Robot Penjelajah Bulan Pencari Air

Referensi:

  • Fakta Unik Tentang Viper, Robot Penjelajah Bulan Pencari Air, kompas.com
  • Mengenal VIPER, Robot Pemburu Air di Bulan, cnnindonesia.com
  • VIPER, nasa.gov
  • VIPER, NASA’s Moon resource mapper, planetary.org
  • NASA Needs to Find Ice on the Moon. This Rover Will Lead the Search, nytimes.com
  • NASA is sending a rover to hunt for water on the Moon, youtube.com/watch?v=ROWPoRXLvo4