Mengenal Pola Asuh Gentle Parenting, Untuk mendidik anak, orang tua bebas memilih metode apa yang mereka rasa paling baik dan cocok untuk diterapkan.

Salah satunya adalah gentle parenting, gentle parenting adalah pengasuhan yang menekankan cinta kasih dan kelembutan orang tua untuk memahami perasaan anak serta mengutamakan kemauan serta pilihan anak, bukan semata karena tuntutan yang dibuat oleh orang tua.

Mengenal Pola Asuh Gentle Parenting

Dikutip dari laman The Conservation, gentle parenting adalah orang tua yang mempraktikkan pola mendisiplinkan anak secara positif.

Gentle parenting atau pengasuhan disiplin positif bertujuan membentuk anak yang mudah berempati, pandai mengontrol diri, dan berperilaku tenang.

Mereka tidak menggunakan sistem rewards atau penghargaan dan punishment atau hukuman untuk mendorong anak memiliki perilaku yang baik.

Tidak adanya penghargaan, berarti orang tua yang mengadopsi gaya ini tidak pernah menyuap anaknya dengan permen atau cokelat bila sudah bersikap baik. Bahkan, beberapa diantaranya, tidak memuji anaknya saat mereka berhasil melakukan sesuatu yang positif.

Tidak ada hukuman sama dengan anak tidak dihukum ketika salah, tidak dicubit, tidak dijewer, juga tidak pernah dibentak. Untuk memahami pengasuhan anak model ini, mari pahami dulu apa itu disiplin.Disiplin bisa berarti banyak dalam dunia yang kaya budaya ini.

Ketika bicara mengenai membesarkan anak, orang tua memahaminya sebagai upaya menegur anak ketika ia bersikap tidak baik. Dalam bahasa Inggris, kata discipline datang dari kata disciple yang berarti mengajarkan.

Penganut gentle parenting kemudian mengajak orang tua mengajarkan anak disiplin yang terinternalisasi.Mereka berargumen kalau menawarkan penghargaan dan hukum hanya akan menghalangi keinginan anak secara alami untuk mencoba sesuatu. Memberi penghargaan dan hukuman dipandang akan mengajarkan anak untuk bersikap tertentu, demi mendapat penghargaan atau menghindari hukuman.

Penganut gentle parenting mengatakan pemberian penghargaan dan hukuman tidak mendorong anak untuk memiliki perilaku baik yang ditanamkan sendiri oleh anak.

Berikut ini adalah Manfaat gentle parenting untuk keluarga, yaitu:

  • Lebih Mampu Mengelola Emosi Negatif
    Di dalam keluarga yang menerapkan gentle parenting, semua emosi termasuk emosi negatif harus divalidasi dan diterima. Orang tua tidak bertindak bak superhero yang tidak pernah sedih. “Kami menunjukkan kelembutan, terutama selama masa-masa stres, kami mencontohkan toleransi frustrasi, dan kami mencontohkan fleksibilitas. Tetap tenang dan bersikap lembut dan tegas,” ujar Andrew.
  • Berkepribadian Lembut
    Pola asuh gentle parenting, orang tua menjadi teladan untuk selalu bersikap lembut. Selain membuat anak merasa bahagia, ini juga akan jadi bekal berharganya. Allison Andrews, PsyD., psikolog di Massachusetts, AS mengatakan, “Ketika kita bersikap lembut kepada anak-anak kita, kita menjadi teladan dan membantu menciptakan suara hati yang akan menemani mereka sepanjang hidup mereka.”
  • Memiliki Kecerdasan Sosial-Emosional yang Baik
    Mengutarakan perasaan bukanlah hal yang mudah, bahkan bagi orang dewasa sekalipun. Anak-anak yang tumbuh dengan gentle parenting akan terbiasa mengungkapkan perasaan mereka. Itu karena orang tuanya secara lembut mendorong semua keluarga untuk melakukannya. Hal ini membuat anak-anak memiliki kecerdasan sosial-emosional yang baik.
  • Meminimalkan Anak-anak Mengalami Kecemasan
    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child psychology menunjukkan bahwa sikap yang lembut juga dapat mengurangi risiko kecemasan. Sehingga, anak-anak lebih berani untuk ‘tampil’. Alih-alih meremehkan perasaan anak-anak saat cemas, orang tua yang menerapkan gentle parenting akan mencoba memahami apa yang membuat anak cemas, misalnya saja saat hari pertama sekolah dan mencoba memberikan pengertian untuk kemudian memotivasi mereka.
  • Mendisiplinkan Bukan dengan Menghukum
    Metode disiplin dalam gentle parenting fokus pada pelajaran hidup yang berharga, bukan fokus pada hukuman. Yang dilakukan untuk mendisiplinkan anak adalah orang tua mencontohkan perilaku yang diharapkan pada anaknya. “Tindakan ini membantu anak-anak lebih memahami bagaimana mereka harus berperilaku tanpa mengekspos mereka pada cara berbicara dan bertindak yang kurang menguntungkan,” ujar Mairin E. Augustine, asisten profesor psikologi di Hamilton College, New York, AS.
  • Tetap Punya Batasan dan Aturan
    Walaupun selalu mengupayakan memahami posisi anak, bukan berarti gentle parenting tidak punya batasan. Pengasuhan ini tetap punya batasan dan aturan. Berbeda dengan pengasuhan permisif yang cenderung membiarkan anak. Sekalipun orang tua yang permisif sering memiliki ikatan yang sangat baik dengan anak, mereka sering berkutat dengan situasi sulit untuk mendisiplinkan anak.

Gentle parenting merupakan pola asuh yang mengedepankan ‘kemitraan’ antara orang tua dan anak. Itulah informasi tentang Gentle parenting, semoga bermanfaat.

Mengenal Pola Asuh Gentle Parenting

Referensi:

  • https://www.scarymommy.com
  • https://www.parapuan.co
  • https://mommiesdaily.com
  • https://www.republika.co.id