Gangguan Kesehatan Mental pada Anak, dalam merawat anak tidak hanya kesehatan fisik anak saja,akan tetapi kesehatan mental anak juga perlu diperhatikan oleh orangtua.

Dengan mental yang sehat, anak akan berkembang dan tumbuh dengan baik. Hal ini juga akan memengaruhi perkembangan perilaku anak hingga dewasa nanti.

Gangguan Kesehatan Mental pada Anak

Saat ini, sudah banyak masalah perkembangan mental anak di Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya, orang tua jangan mengabaikan perubahan yang terjadi pada anak. Apalagi jika sudah menunjukkan gejala-gejala awal tanda gangguan kesehatan mental pada anak.

Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mental seorang anak. Diantaranya adalah:

  • Faktor kesehatan,
  • Riwayat genetik,
  • Peggunaan obat dalam durasi yang cukup panjang,
  • Masalah saat kehamilan,
  • Lingkungan sekitar, seperti keluarga atau tempat bermain

Jenis gangguan mental pada anak

Ada beberapa tipe berbeda dari gangguan mental yang dapat memengaruhi anak dan remaja, di antaranya adalah:

  • Gangguan kecemasan
    Salah satu jenis gangguan mental pada anak adalah gangguan kecemasan. Anak-anak dengan gangguan kecemasan akan merespons hal atau situasi tertentu dengan ketakutan, juga menunjukkan tanda-tanda fisik dari kecemasan, seperti detak jantung cepat dan berkeringat.
  • Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
    Anak-anak dengan ADHD umumnya memiliki masalah dalam berkonsentrasi atau memerhatikan sesuatu, tidak bisa mengikuti arahan, dan mudah bosan atau frustrasi dengan tugas-tugas yang diberikan. Mereka juga cenderung untuk selalu bergerak dan impulsif (tidak berpikir sebelum bertindak).
  • Gangguan perilaku disruptif
    Anak dengan gangguan mental ini memiliki kecenderungan untuk melanggar aturan dan seringkali disruptif (mengganggu atau mengacaukan) dalam lingkungan yang terstruktur, seperti sekolah.
  • Gangguan perkembangan pervasive
    Anak-anak dengan gangguan ini mengalami kebingungan dalam pikiran mereka dan umumnya memiliki masalah untuk memahami dunia di sekeliling mereka.
  • Gangguan makan
    Jenis gangguan mental pada anak ini melibatkan emosi dan sikap yang intens. Perilakunya tidak biasa saat berhubungan dengan kegiatan makan. Anak dengan gangguan makan juga cenderung memiliki masalah berat badan.
  • Gangguan eliminasi
    Gangguan eliminasi merupakan gangguan yang memengaruhi perilaku anak-anak dalam hal penggunaan kamar mandi. Enuresis, atau mengompol, merupakan salah satu gangguan eliminasi yang paling umum.
  • Gangguan belajar dan komunikasi
    Anak-anak dengan gangguan belajar dan komunikasi memiliki masalah dalam menyimpan dan memproses informasi, serta memiliki masalah dalam menyampaikan pikiran dan ide mereka.
  • Skizofrenia
  • Gangguan skizofrenia melibatkan pikiran dan persepsi yang terdistorsi. Anak-anak yang mengalami skizofrenia tidak bisa membedakan sesuatu yang nyata atau tidak. Kemunculan gejala skizofrenia sebelum usia 12 tahun sangat langka.
  • Gangguan Tic
    Gangguan Tic menyebabkan seseorang melakukan suatu gerakan atau suara secara tiba-tiba, berulang, tidak disengaja, dan seringkali tanpa tujuan.
  • Gangguan spektrum autisme (GSA)
    Gangguan spektrum autisme adalah salah satu gangguan mental pada anak yang terjadi akibat kelainan otak yang dapat berdampak pada kemampuan komunikasi dan interaksi sosial.Umumnya, anak-anak yang penderita GSA akan terlihat hidup dengan dunia dan imajinasinya sendiri dan mereka tidak mampu menghubungkan emosial mereka dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
  • Gangguan afektif (mood)
    Gangguan afektif melibatkan perasaan sedih dan/atau perubahan mood secara cepat yang terus menerus terjadi, termasuk juga depresi dan gangguan bipolar.Diagnosis terbaru mengenai gangguan ini disebut sebagai gangguan disregulasi mood disruptif, sebuah kondisi masa kecil dan remaja yang melibatkan perasaan mudah marah yang terjadi terus-menerus atau kronis, serta seringkali menimbulkan ledakan kemarahan.

Itulah Gangguan Kesehatan Mental pada Anak, gangguan tersebut membutuhkan penanganan yang lebih agar tidak menjadikan permasalahan baru. Beberapa terapi, psikoterapi maupun konseling bisa digunakan untuk menangani gangguan kesehatan mental pada anak.

Referensi: hellosehat.com, sehatq.com, halodoc.com