Bipolar Disoder, Apa Sih Penyebabnya? Gangguan bipolar atau bipolar disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, serta kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Bipolar termasuk suatu gangguan mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang ekstrem. Hal ini membuat orang yang mengalaminya bisa berubah perasaan secara tiba-tiba dari sangat bahagia (mania) menjadi sangat sedih (depresi).
Sering kali, di antara perubahan keduanya, pasien tetap mengalami kondisi suasana hati yang normal. Meski demikian, perlu ditekankan, penyakit depresi dan bipolar disorder bukanlah sesuatu hal yang sama.
Saat penderita penyakit bipolar sedih, ia akan merasa sangat tertekan, kehilangan harapan, dan bahkan dapat kehilangan keinginan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Akan tetapi, ketika episode rasa senang muncul, ia akan merasa sangat bersemangat dan penuh gairah. Perubahan mood tersebut dapat terjadi beberapa kali dalam setahun.
Pengidap gangguan bipolar fase mania bisa menunjukkan gejala, seperti:
- Merasa sangat bersemangat, senang, atau mudah tersinggung atau sensitif.
- Merasa sangat gelisah.
- Memiliki penurunan kebutuhan untuk tidur.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berbicara dengan sangat cepat tentang banyak hal berbeda.
- Merasa seperti pikirannya berpacu.
- Berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus atau satu waktu.
- Melakukan hal-hal berisiko yang menunjukkan penilaian yang buruk, seperti makan dan minum secara berlebihan, menghabiskan atau memberikan banyak uang, atau melakukan hubungan seks yang sembrono.
- Merasa mereka sangat penting, berbakat, atau kuat.
Sementara itu, gejala gangguan bipolar fase depresi bisa berupa:
- Merasa sangat sedih, hampa, khawatir, atau putus asa.
- Merasa sangat gelisah.
- Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.
- Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
- Berbicara dengan sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau banyak lupa.
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
- Merasa tidak mampu melakukan bahkan hal-hal sederhana.
- Memiliki sedikit minat pada hampir semua aktivitas, dorongan seks yang menurun atau tidak ada, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan (“anhedonia”).
- Merasa putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikirkan tentang kematian atau bunuh diri.
Penyebab Gangguan Bipolar
Beberapa ahli berpendapat, kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Ada juga yang berpendapat bahwa gangguan bipolar berkaitan dengan faktor keturunan.
Beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar adalah:
- Mengalami stres tingkat tinggi.
- Pengalaman traumatik.
- Kecanduan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang.
- Memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orangtua) yang mengidap gangguan bipolar.
Gangguan bipolar adalah salah satu jenis mental illness yang umum terjadi. Data World Health Organization (WHO) menyebut, sebanyak 45 juta orang di dunia menderita penyakit ini.
Bipolar disorder pun sering kali muncul pada masa akhir remaja atau awal masa dewasa. Setidaknya, setengah dari keseluruhan kasus gangguan bipolar adalah mereka yang berusia di bawah 25 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga dapat ditemukan pada anak dan orang dewasa. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
*sumber:
https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/gangguan-bipolar/
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar