Apakah Bayi Perlu Di Bedong?, bedong merupakan teknik membungkus tubuh bayi yang baru lahir dengan menggunakan kain, dan merupakan salah satu tradisi turun-temurun dari nenek moyang.
Tujuan membedong bayi adalah agar ia merasa hangat dan terlindungi seperti saat dipeluk erat atau sewaktu berada di rahim ibu. Bedong dilakukan untuk membantu bayi merasa nyaman, agar dapat tidur dengan tenang. Namun begitu, Apakah bedong akan memberikan dampak bagi kesehatan Si Kecil?
Apakah Bayi Perlu Di Bedong?
Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Meirdhania Andina merekomendasikan Anda membedong bayi (swaddling) hanya saat dia tidur.
Anda juga sebaiknya membuka bedong bayi saat dia menyusui agar tangannya bisa mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya lebih bebas. Bedong sendiri sebenarnya bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman pada bayi.
Dokter Claire McCarthy dari Harvard Medical School mengatakan, bedong bisa membuat bayi merasa seperti berada kembali di dalam rahim dan terbukti membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Jadi Sebaiknya pilih kain yang terbuat dari bahan yang soft, agak tebal bila bayi tinggal di kawasan dingin dan bahan yang menyerap keringat apabila bayi berada di kawasan tropis.
Anda tidak disaranakn membedong bayi terlalu ketat atau bahkan terlalu longgar, terlalu membatasi gerak bayi.
Sebaliknya, pertahankan posisi normal bayi yang tidak bisa terlalu lurus melainkan posisi kakinya terbuka keluar seperti katak sehingga tidak perlu ditarik karena bisa berisiko membuatnya cedera.
Membedong bayi dianggap bisa mencegah bayi terkejut akibat gerakannya sendiri, sehingga ia bisa tidur lebih tenang dan lebih lama.
Kendati demikian, tidak dianjurkan untuk membedong bayi sepanjang hari. Ketika dibedong, kedua kaki bayi berada dalam posisi lurus dan rapat. Hal ini bisa menyebabkan tulang panggul bayi bergeser jika bedong dipasang seharian, terlebih jika bedongnya terlalu kencang.
Tips Aman Membedong Bayi
Agar bayi tidak rewel, bedong dengan cara yang aman dan tidak berisiko. Berikut ini tips yang dapat ibu lakukan:
- Pilih jenis kain yang nyaman dan lembut.
- Jangan membedong bayi dengan terlalu kencang.
- Jangan membedong bayi seharian penuh.
- Cukup bedong bayi saat udara sedang dingin dan saat Si Kecil sedang tertidur.
Sebaiknya orangtua tidak asal membedong bayinya, karena jika bedongannya terlalu kuat atau tebal bisa berbahaya bagi bayi itu sendiri.
Jika udara disekitar panas dan orangtua membedong bayi secara ketat akan membuat bayi menjadi kepanasan (overheat). Hal ini bisa mempengaruhi sistem saluran pernapasan dari bayi tersebut.
Bahaya lainnya adalah sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindom kematian bayi mendadak. Risiko terjadinya SIDS akan meningkat jika bayi yang dibedong berguling ke posisi tengkurap saat tidur.
Membedong juga tidak perlu keseluruhan tubuh bayi. Bedonglah bayi mulai dari bahu bayi hingga kakinya, dan juga bedongan bayi sebaiknya agak sedikit longgar agar bayi masih bisa sedikit bergerak.
Sebaiknya setiap 2 jam orangtua mengecek kondisi bayinya dan jangan membedong bayi terlalu lama. Jika bayi terlihat berkeringat maka ini menjadi tanda bahwa bayi merasa kepanasan, karenanya lebih baik melepas terlebih dahulu bedongannya. Membedong bayi tidak akan memberikan pengaruh apapun pada bentuk kaki bayi.
Referensi:
- https://www.alodokter.com
- https://www.orami.co.id