Amalan Ibadah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik, Simak Berikut Ini. Setidaknya, ada tiga amalan yang dianjurkan menurut para ulama dalam menjalani hari tasyrik ini. Hal ini sebagaimana dihimpun Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan dalam tulisan yang sama.
Saat ini, umat Islam Indonesia tengah memasuki Hari Tasyrik, yakni hari tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah 1444 H. Hari-hari ini merupakan di antara yang diistimewakan dalam ibadah. Diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas, bahwa ‘Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini.” Hal ini sebagaimana dikutip dari Alhafiz Kurniawan dalam artikel NU Online berjudul ‘Amalan Utama di Hari Tasyrik’, pada Jumat (30/6/2023).
Amalan Ibadah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik, Simak Berikut Ini
Karena keistimewaannya, di tiga hari tasyrik ini, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, bahwa hari tasyrik adalah hari makan dan minum, serta hari dzikir.
Amalan-Amalan Hari Tasyrik
Hari tasyrik merupakan hari yang istimewa. Karena di hari ini hukumnya setara dengan hari Id.
Sehingga terdapat sejumlah amalan yang dianjurkan dilaksanakan pada hari Tasyrik. Melansir Kemenag NTB, berikut beberapa amalan yang dapat dikerjakan umat Muslim saat hari tasyrik:
1. Menyembelih Hewan Kurban
Menyembelih hewan kurban bagi umat muslim yang mampu merupakan salah satu ibadah sunnah di hari tasyrik. Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang di sekitar berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan.
2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum
Alasan utama dari larangan puasa di hari tasyrik adalah agar umat muslim menikmati makan dan minum. Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, hal ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Amalan Ibadah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik, Simak Berikut Ini
3. Hari Utama Berdzikir dan Bertakbir
Mengutip pandangan Ibnu Abbas, Imam Bukhari menulis bahwa perintah dzikir pada hari-hari tertentu di Surat Al-Baqarah ayat 203 dipahami sebagai Hari Tasyrik. Pada hari itu, Ibnu Abbas bertakbir dan banyak yang mengikutinya.
Sementara itu, Muhammad bin Ali, diriwayatkan Imam Bukhari, secara khusus membaca takbir selepas shalat. Hal yang sama juga diriwayatkan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dari Imam Abu Hanifah yang berpendapat bahwa amal pada Hari Tasyrik adalah takbir setelah shalat.
Ibnu Bathal yang juga mensyarahkan Shahih Bukhari mengutip pendapat Mahlab, bahwa amal utama pada Hari Tasyrik adalah pembacaan takbir sebagaimana lafal takbir yang dianjurkan. Bahkan menurutnya, dzikir takbir pada Hari Tasyrik lebih utama daripada shalat sunnah.
Ibnu Hajar Al-Asqalani pada akhir pembahasan amal pada Hari Tasyrik mengutip riwayat hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir. “Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, ‘Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik,’” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/529).
Dalil keutamaan untuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-Quran dan Hadits nabi Muhammad SAW.
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
“Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang.” (QS. Al baqarah: 203)
Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik, juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.
Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).
Saat hari tasyrik, dzikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban). Rasulullah SAW bersabda:
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)
Amalan Ibadah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik, Simak Berikut Ini
4. Membaca Doa Sapu Jagad
Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa. Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik doa sapu jagad yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 201.
وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” (Al-Baqarah: 201)
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad tersebut.
Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Al-Asqalani mengutip pendapat Ibnu Abi Jamrah, bahwa Islam tidak menentukan amal atau dzikir tertentu pada Hari Tasyrik. Menurutnya, amal apapun asal dilakukan pada Hari Tasyrik tetap lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik.
Sebab, Hari Tasyrik merupakan waktu yang istimewa untuk ibadah. Karenanya, amalan apapun asal dilakukan pada waktu-waktu yang istimewa maka ganjarannya juga istimewa. Hal ini mengingat Allah swt mengistimewakan waktu-waktu tertentu, sebagaimana Dia mengistimewakan tempat-tempat tertentu.
Amalan Ibadah yang Dianjurkan di Hari Tasyrik, Simak Berikut Ini
Sumber : www.nu.or.id/