Definisi Parasitisme dan Contoh-contohnya. Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, pada dasarnya parasitisme adalah jenis hubungan di antara dua spesies makhluk, entah itu tumbuhan atau hewan. Salah satu makhluk diuntungkan dan yang lain memberi sesuatu, tetapi sering kali harus ditukar dengan aspek tertentu. Di dunia ini, ada banyak contoh interaksi parasitisme yang menarik dan bervariasi.
Kembali merujuk pada laman Encyclopaedia Britannica, setidaknya ada dua jenis utama parasit yaitu ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit hidup di luar tubuh inang, misalnya kutu caplak; kutu flea; dan lintah. Mereka menetap di permukaan tubuh inang dan biasanya tidak mengakibatkan penyakit yang serius pada inangnya.
Definisi Parasitisme dan Contoh-contohnya
Pernahkah Anda mendengar tentang parasitisme? Ini adalah salah satu sisi menarik dalam dunia kehidupan di alam. Mari simak ulasan berikut untuk memahami parasitisme dan bagaimana makhluk-makhluk ini saling berkaitan dengan makhluk yang lainnya.
Parasitisme adalah salah satu bentuk interaksi antara dua organisme yang berbeda jenis di mana salah satu organisme, yang disebut parasit, mengambil manfaat dari organisme lain yang disebut inang, sementara inang mengalami kerugian atau dampak negatif. Dalam hubungan parasitisme, parasit biasanya hidup di atau pada inangnya, mengambil nutrisi atau sumber daya dari inang tanpa memberikan manfaat yang signifikan bagi inang.
Berikut beberapa karakteristik utama dari parasitisme:
- Parasit Mendapatkan Manfaat: Organisme yang berperan sebagai parasit mendapatkan keuntungan dari hubungan ini, seperti makanan, tempat tinggal, atau perlindungan.
- Inang Mengalami Kerugian: Inang yang menjadi tempat hidup parasit akan mengalami dampak negatif. Ini bisa berupa kerugian nutrisi, gangguan kesehatan, atau bahkan kematian dalam beberapa kasus.
- Hubungan Symbiosis: Parasitisme adalah salah satu bentuk simbiosis, di mana dua organisme hidup bersama dalam hubungan yang erat. Namun, ini adalah bentuk simbiosis yang merugikan bagi inang.
- Spesifik dalam Parasitisme: Parasitisme seringkali bersifat spesifik, artinya parasit biasanya sangat terkait dengan jenis inang tertentu. Ada parasit yang sangat berspesialisasi, hanya hidup pada satu spesies inang tertentu, sedangkan yang lain lebih umum dan dapat menggunakan beberapa inang yang berbeda.
Definisi Parasitisme dan Contoh-contohnya
Contoh-contoh parasitisme dalam alam meliputi:
- Cacing pita pada manusia: Cacing pita hidup di dalam sistem pencernaan manusia dan mengambil nutrisi dari inang tanpa memberikan manfaat yang signifikan. Ini adalah contoh parasitisme internal.
- Kutu pada hewan: Kutu adalah parasit eksternal yang hidup di kulit hewan dan menghisap darah atau cairan tubuh lainnya, menyebabkan ketidaknyamanan dan kerugian kesehatan pada inangnya.
- Tikus Pemangsa dan Spesies Tumbuhan Parasit: Ada juga kasus-kasus di mana parasitisme terjadi antara organisme yang lebih besar dan organisme yang lebih kecil, seperti tikus pemangsa yang memakan sisa-sisa makanan dari spesies tumbuhan parasit.
Parasitisme adalah salah satu bentuk interaksi yang umum di alam, dan hubungan ini seringkali memengaruhi ekosistem dan populasi organisme yang terlibat dalam interaksi tersebut.
Dilansir dari National Geographic, tidak ada perkiraan yang pasti mengenai berapa banyak jenis spesies parasit yang ada di dunia, tetapi beberapa ahli percaya bahwa jumlah spesies parasit jauh lebih banyak daripada jumlah hewan yang hidup bebas dan sebagian besar parasit kemungkinan besar masih belum ditemukan.
Sebagai contoh, Anda mungkin telah melihat caplak pada hewan peliharaan atau bahkan di tubuh sendiri. Mereka mengisap darah untuk bertahan hidup, dan meskipun bisa mengganggu, biasanya mereka tidak membahayakan inang secara signifikan.
Di sisi lain, endoparasit hidup di dalam tubuh inang. Mereka bisa hidup di dalam rongga tubuh inang atau bahkan di dalam sel-sel inang.
Contoh terkenal endoparasit adalah bakteri dan virus. Beberapa dari mereka bahkan membutuhkan makhluk ketiga, yang disebut vektor, untuk membantu mereka menyebar dari inang satu ke inang lain. Sebagai contoh, penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria (Plasmodium) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Definisi Parasitisme dan Contoh-contohnya
Nyamuk adalah vektor yang membantu Plasmodium menyebar di antara manusia.
1. Parasitisme Induk
Ada juga bentuk parasitisme yang lebih rumit, seperti parasitisme induk. Ini terjadi ketika makhluk parasit menaruh telur atau anak-anaknya di sarang makhluk inang.
Sebagai contoh, burung cuculus dan cowbird adalah spesies yang terlibat dalam parasitisme induk. Mereka tidak membangun sarang sendiri, tetapi menyimpan telur mereka di sarang burung lain.
Saat anak burung cuculus dan cowbird menetas biasanya mereka diperlakukan seperti anak oleh burung inangnya. Terkadang, anak-anak burung parasit ini bahkan bisa mengusir anak-anak burung inang dari sarang, membuat inangnya merawat anak-anak parasit tanpa sadar.
2. Parasitisme Sosial
Tak hanya itu, ada juga jenis parasitisme sosial. Ini adalah ketika makhluk parasit mengambil manfaat dari kerja keras makhluk inang dalam sebuah koloni. Jadi, makhluk parasit ini tidak hanya bergantung pada satu inang, tetapi pada kerja bersama seluruh koloni makhluk inang. Ini adalah bentuk parasitisme yang lebih kompleks, yang sering kali melibatkan interaksi yang rumit antara berbagai spesies.
Selain itu, ada juga kasus hiperparasitisme, di mana makhluk parasit hidup di dalam makhluk parasit lainnya. Ini seperti parasit dalam parasit. Contohnya adalah protozoa yang hidup di dalam kutu yang hidup di hewan lain.
3. Parasitisme Seksual
Namun, parasitisme tidak hanya terbatas pada interaksi antarspesies, ada juga parasitisme seksual. Ini terjadi ketika satu makhluk mengambil manfaat dari yang lain selama proses reproduksi.
Sebagai contoh, ikan angelfish laut dalam memiliki jenis reproduksi khusus. Jantan dari spesies ini jauh lebih kecil dari betina. Namun kelompok betina memiliki alat pemikat untuk menarik mangsanya, sementara itu kelompok jantan tidak memiliki alat semacam itu. Namun, jantan memiliki kemampuan penciuman dan penglihatan yang tajam untuk menemukan betina.
Setelah menemukan betina, jantan akan melekat pada tubuh betina dan bahkan menyerap darah dari betina untuk bertahan hidup. Dalam beberapa kasus, tubuh jantan bahkan bisa melebur dengan tubuh betina, membuatnya bergantung padanya sepenuhnya untuk bertahan hidup.
Perlu ditekankan bahwa parasitisme dan parasitoidisme adalah dua konsep yang berhubungan dengan bagaimana makhluk hidup mengambil manfaat dari makhluk lain. Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan penting yang perlu kita pahami.
Parasitisme adalah saat makhluk hidup (parasit) mengambil manfaat dari makhluk lain (inang) tanpa selalu membunuhnya. Ini seperti saat kutu hidup di atas anjing, mengisap darahnya tetapi biasanya tidak membunuh anjingnya.
Namun, parasitoidisme adalah bentuk yang lebih ekstrim. Ini adalah hubungan dimana parasit selalu membunuh inangnya. Contohnya, beberapa serangga parasitoid betina bertelur di dalam atau di atas inangnya. Setelah telur menetas, larva akan memakan inangnya.
Mayoritas parasitoid adalah semut dan lebah, meskipun demikian, beberapa kelompok serangga lain juga tergolong dalam parasitoid seperti beberapa lalat, beberapa spesies kupu-kupu dan ngengat, beberapa kumbang, dan satu jenis lalat caddis.
Jadi, intinya parasitisme melibatkan makhluk yang mengambil manfaat dari makhluk lain tanpa selalu membunuhnya, sementara parasitoidisme adalah ketika parasit selalu membunuh inangnya. Kedua konsep ini membantu kita memahami keragaman hubungan di dunia alam.
Semua contoh ini hanya sebagian kecil dari keragaman parasitisme di dunia alam. Parasitisme memberikan contoh yang menarik tentang bagaimana makhluk-makhluk di alam bisa saling bergantung satu sama lain, bahkan jika itu terkadang berarti mengambil manfaat dari yang lain tanpa sepenuhnya membunuhnya.
Definisi Parasitisme dan Contoh-contohnya
Sumber : https://www.detik.com/