6 Penyebab Stillbirth yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil, stillbirth ini bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Terdapat beberapa tanda yang harus diwaspadai, seperti adanya kram dan nyeri perut, perdarahan dari vagina, berkurangnya atau hilangnya gerakan bayi dalam kandungan, serta demam yang disertai menggigil. Namun pada sebagian ibu hamil, bisa saja tidak mengalami gejala apapun.
Meninggalnya bayi dalam kandungan atau stillbirth berarti, proses kehamilan tidak dapat diteruskan. Selain itu, persalinan juga harus segera dilakukan untuk menghindari risiko lanjutan yang bisa saja terjadi.
Supaya mencegah terjadinya stillbirth, berikut ini beberapa penyebab stillbirth yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil:
Penyebab Stillbirth
- Mengidap Masalah Genetik pada Bayi.
Mengutip dari March of Dimes, sekitar 14 dari 100 kasus bayi lahir mati (14 persen) memiliki kondisi cacat lahir termasuk kondisi kelainan genetik, seperti down syndrome.
Selain itu, kelainan kromosom bertanggung jawab sebesar 15-20 persen dari semua kejadian bayi lahir mati.
- Mengidap Masalah pada Tali Pusat
Dalam proses persalinan, tali pusat bayi bisa keluar lebih dulu sebelum bayi keluar atau disebut juga dengan sebutan prolaps tali pusat. Jika hal ini terjadi, akibatnya hal tersebut menghalangi pasokan oksigen bayi sebelum bayi mampu bernapas sendiri. Hal ini bisa berisiko menyebabkan bayi lahir dalam keadaan meninggal. Akan tetapi, kejadian ini jarang menjadi penyebab utama dari bayi lahir mati.
- Masalah pada Plasenta
Masalah pada plasenta juga bisa menjadi penyebab stillbirth terjadi. Pada janin yang mengidap masalah plasenta, akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan karena aliran oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi terganggu.
Adapun sekitar 24% masalah pada plasenta yang menjadi penyebab stillbirth. Masalah pada plasenta ini, diantaranya:
- Pembekuan darah
- Peradangan
- Masalah dengan pembuluh darah pada plasenta
- Plasenta lepas dari dinding rahim sebelum waktunya
- Kondisi Kesehatan dan Mengidap Infeksi pada Ibu
Beberapa infeksi tersebut, seperti toksoplasmosis, CMV, herpes genital, atau sifilis. Selain itu, beberapa kondisi medis dari ibu juga bisa menyebabkan bayi lahir mati, seperti:
- Diabetes gestasional
- Hipertensi
- Preeklampsia
- Obesitas
- Trauma (kecelakaan)
- Kelainan dalam pembekuan darah (trombofilia)
- Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
IUGR membuat janin memiliki risiko tinggi kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi ini akan membuat pertumbuhan dan perkembangan janin menjadi lambat. Akibatnya, bayi akan memiliki ukuran yang kecil atau tidak tumbuh sesuai dengan usianya dan berisiko mengalami kematian karena asfiksia atau kekurangan oksigen sebelum atau selama kelahiran.
- Gaya Hidup Tidak Sehat pada Ibu Hamil
Memiliki kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok selama masa kehamilan dapat menjadi penyebab stillbirth yang selanjutnya. Hal ini dikarenakan, kebiasaan tersebut bisa menjadi pemicu munculnya penyebab kelahiran bayi lahir mati yang lainnya. Misalnya, pada wanita yang merokok selama kehamilan lebih mungkin untuk mengalami abrupsio plasenta dibandingkan wanita yang tidak merokok.
6 Penyebab Stillbirth yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
(halodoc,com, hellosehat.com, www.marchofdimes.org, foto ilustrasi: Omar Lopez on Unsplash)