5 Fakta Skincare Organik yang Wajib Diketahui. Skincare organik memiliki penggemarnya sendiri. Meski harganya cenderung lebih mahal, namun banyak yang mengklaim bahwa hasilnya lebih baik di kulit.

Tidak sulit untuk mencari skincare organik saat ini. Anda bisa menemukannya dengan mudah di berbagai e-commerce, supermarket atau toko-toko kecantikan. Namun, apakah benar bahan alami atau organik jauh lebih baik dibanding dengan produk lainnya? Berikut ini dLuz sudah merangkum 5 fakta skincare organik yang wajib diketahui.

5 Fakta Skincare yang Wajib Diketahui

1. Berbeda dengan Vegan

Skincare organik berbeda dengan vegan. Produk vegan yang baik biasanya tidak mengandung bahan-bahan yang berasal dari hewani, seperti beeswax atau carmine; yang berasal dari lebah. Bahan tersebut biasanya terdapat pada sabun organik. Nah, kata vegan itu sendiri juga merujuk dalam proses produksinya yang ramah lingkungan. Bahan tersebut tidak diuji pada binatang. Namun, tidak semua produk vegan itu organik. Beberapa di antaranya bahkan ada yang tidak mengklaim cruelty-free.

2. Harus Memenuhi Syarat Sertifikasi Organik

Berbeda dengan produk berbahan natural, sebuah brand tidak bisa sembarangan mencantumkan kata organik pada kemasan produknya. Pasalnya, ada badan khusus yang akan mengawasi penggunaan bahan organik itu sendiri. Bahan-bahan alami yang digunakan untuk perawatan kulit organik biasanya bahan-bahan seperti lidah buaya (aloe vera), apel, madu dan lain-lain. Di Amerika sendiri, untuk bisa mendapat sertifikasi USDA, bahan-bahan yang digunakan tersebut harus bebas dari pestisida sintetis, pupuk, dan zat nonorganik lainnya.

3. Tetap Butuh Data Klinis

Banyak produk mengklaim sebagai organik hanya demi meningkatkan penjualan saja, tanpa memberikan manfaat yang lebih baik. Dikutip dari Everyday Health, Doris Day, MD, asisten profesor klinis dermatologi di New York University Medical Center mengatakan bahwa ia tidak yakin mengapa orang-orang berpikir bahwa bahan alami jauh lebih baik. Hal yang dicarinya adalah bukti yang berdasarkan medis. Data klinis masih diperlukan untuk menentukan keamanan dan efektivitas skincare organik.

4. Tidak Mengandung Bahan Kimia

Kandungan paraben biasanya ditemukan pada produk sunscreen, lotion, dan makeup. Begitupun sulfat, akan mudah ditemukan pada detergen, shampo dan bath gel. Ada lagi bahan phthalates, yaitu zat kimia yang ditemukan pada plastik dan fragrance. Tiga bahan tersebut dapat meningkatkan risiko kanker menurut beberapa penelitian. Paraben diduga dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas dan sulfat dapat membuat kulit Anda iritasi atau menyebabkan reaksi alergi. Nah, skincare organik tidak mengandung ketiga bahan tersebut.

5. Dipercaya Lebih Baik untuk Kulit

Produk skincare organik dipercaya lebih baik untuk kulit. Sebab, skincare organik tidak mengandung bahan yang menyebabkan gangguan endokrin akibat logam berat yang masuk ke tubuh. Seperti merkuri, emulsifier, paraben, dan propilen glikol. Bahan-bahan ini dapat dengan mudah diserap oleh tubuh Anda dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampaknya akan menyebabkan akumulasi pada tubuh dan kerusakan yang tidak terlihat. Berbeda dengan produk organik yang tidak hanya membunuh racun, tetapi menawarkan berbagai manfaat kebutuhan kulit, seperti kandungan antioksidan yang dapat memberikan efek antipenuaan.

 

Itulah 5 fakta skincare organik yang wajib Anda ketahui. Perlu diingat bahwa tidak semua orang cocok memakai skincare organik. Untuk mengetahuinya, Anda perlu mencobanya sendiri. Namun, tetaplah bijak memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.

 

*sumber:

https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kulit/fakta-skin-care-organik/

https://www.orami.co.id/magazine/perbedaan-skincare-natural-dan-organik/