3 Upaya Pencegahan Stillbirth dan Keguguran pada Masa Kehamilan, stillbirth dan keguguran adalah dua istilah berbeda yang sering dikira sebagai kondisi yang sama. Banyak yang menganggap bahwa kondisi ini sama karena, keguguran dan stillbirth merupakan kematian bayi sebelum dilahirkan. Padahal, kedua kondisi tersebut berbeda, tergantung dari usia kehamilan ibu saat bayi dinyatakan meninggal.

Pada bayi yang meninggal sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu, kondisi ini disebut keguguran. Sementara itu, bayi yang meninggal di usia kehamilan lebih dari 20 minggu, kondisi ini dinamakan dengan stillbirth.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa kedua hal ini bak menjadi ketakutan terbesar bagi ibu yang sedang hamil. Maka dari itu, mengetahui upaya pencegahan dinilai penting untuk mengurangi risiko terjadinya hal tersebut. Berikut upaya pencegahan stillibirth dan keguguran yang bisa dilakukan:

Upaya Pencegahan Stillbirth dan Keguguran

1. Mengetahui Penyebabnya

Penyebab stillbirth yang harus diwaspadai:

  • Mengidap masalah genetik pada bayi.
  • Mengidap infeksi pada ibu, bayi, atau plasenta. Beberapa infeksi tersebut, seperti toksoplasmosis, CMV, herpes genital, atau sifilis.
  • Mengidap masalah pada plasenta, sehingga aliran oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi terganggu.
  • Mengidap kelainan bawaan lahir yang parah.
  • Terjepit atau terlilit tali pusat, sehingga bayi tidak cukup mendapatkan oksigen.
  • Mengidap obesitas, lupus, diabetes, preeklampsia, dan hipertensi pada ibu hamil.
  • Memiliki kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok selama masa kehamilan.

Penyebab keguguran yang harus diwaspadai:

  • Penyakit kronis
  • Infeksi bakteri
  • Hamil di atas usia 35 tahun
  • Merokok dan minum alkohol
  • Riwayat keguguran sebelumnya
  • Kelainan pada rahim

2. Mengenali Gejalanya

Gejala Stillbirth yang perlu diwaspadai:

  • Gerak janin yang berkurang atau malah tidak dirasakan gerakan sama sekali.
  • Kadang diikuti dengan keram perut, nyeri perut bagian bawah, dan pendarahan vagina.
  • Terjadi terutama di trimester kedua kehamilan.

Gejala Keguguran yang perlu diwaspadai:

  • Keluar darah dari vagina baik bercak ataupun layaknya darah menstruasi pada trimester pertama.
  • Demam tinggi pada trimester pertama.
  • Mual muntah
  • Sulit makan dan minum
  • Keputihan yang tidak normal
  • Nyeri saat buang air kecil.

3. Melakukan Aktivitas yang Dapat Mengurangi Risiko

Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah stillbirth, yang diantaranya:

  • Tidurlah dengan posisi miring. Langkah pertama mencegah stillbirth ini dapat dilakukan di akhir trimester kehamilan.
  • Carilah bantuan jika janin mengalami penurunan gerakan. Hal tersebut dapat dilihat dari menurunnya jumlah tendangan atau pergerakan bayi dalam perut.
  • Berhenti merokok saat hamil. Merokok selama kehamilan bukan hanya meningkatkan risiko stillbirth saja, tetapi juga masalah kesehatan lainnya, seperti terhambatnya pertumbuhan janin, kelahiran prematur, dan kematian mendadak.

Hampir sama dengan stillbirth, aktivitas pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari keguguran adalah gaya hidup yang sehat, konsumsi makanan yang kaya nutrisi, tidak merokok dan minum alkohol, serta rajin berkonsultasi ke dokter dan mengikuti arahannya.

3 Upaya Pencegahan Stillbirth dan Keguguran pada Masa Kehamilan

(hallodoc.com, id.theasianparent.com, foto ilustrasi: Frank Alarcon on Unsplash)